VISI & MISI Wanita Katolik Republik Indonesia
Visi dan
Misi :
1.
VISI
Wanita Katolik RI adalah :
§ Organisasi yang mandiri bersifat
sosial aktif memiliki kekuatan moral dan kemampuan yang handal dalam
menjalankan karya-karya pengabdian untuk mewujudkan kesejahteraan bersama
serta menegakkan harkat dan martabat manusia
2.
MISI
Organisasi Wanita Katolik RI :
§ Mengembangkan kemampuan serta
memberdayakan seluruh jajaran Wanita Katolik RI, guna meningkatkan kualitas
pengabdian dalam masyarakat
§ Menghimpun aspirasi dan
mengaktualisasikan potensi Wanita Katolik RI agar karya pengabdian terwujud
secara optimal dan berkesinambungan
§ Memperjuangkan kesetaraan dan
keadilan gender dalam seluruh dimensi kehidupan
§ Mengupayakan lingkungan hidup yang
seimbang
Tujuan & Sejarah Berdirinya WKRI
Tujuan Awal Berdirinya WKRI
Awal mula berdirinya dari sekumpulan perempuan
yang tergerak nuraninya untuk menjalankan karya tanpa pamrih, demi menegakkan martabat kaum perempuan.
Sejarah Berdirinya WKRI
♥ Ibu R. Ay.
Maria Soelastri Soejadi Darmasepoetra
Sasraningrat
Tempat & tanggal Lahir : Yogyakarta, 22
April 1896
Orang tua beliau :
♥ Putra Mahkota Sri Paku Alam III dan B.R. Ay
Sasraningrat♥ dan cicit Pangeran Diponegoro
Kakak beliau :
♥ R.A. Sutartinah yang terkenal sebagai Nyi Hajar
Dewantara (pendiri Taman Siswa)
Adik beliau :
♥ R.A. Catharina Soekirin Hardjadiningrat yang
menjadi Ketua Pertama WKRIJumlah Anggota WKRI di Indonesia
Jumlah WKRI berada di 32 daerah wilayah kerja di Indonesia dengan +
650 cabang
Total jumlah anggota +
70.000 orang
Rekoleksi - Puhsarang, kediri 22-24 November 2013
AGENDA :
~ Tujuan Rekoleksi oleh Romo Johanes
Anano Sri Nugroho (Rm Nano)
o
Tema
: “Inilah aku, utuslah aku” (Yesaya 6:8)
o
Sub-tema
: WKRI Diutus Mewartakan Karya Allah
~ Organisasi WKRI oleh Bpk. Robertus
Angkowo MM
o
Berdaya
pikat
o
Berdaya
juang
o
Kontekstual
~ Sosialisasi hasil Kongres XIX oleh
WKRI DPD Jatim
Tujuan REKOLEKSI
oleh Romo Nano
Apa nilai
yang terkandung dalam seruan Yesaya :
§ Kesiapan dengan segala kekurangan
§ Kesadaran sebagai Utusan Allah
§ Siap menerima perutusan sebagai
Utusan Allah
§ Sepenuh hati, bekerja dengan ikhlas,
tanpa pamrih
§ Tidak mencari pencitraan diri, cari
pangkat, cari sanjungan
§ Semua yang dilakukan adalah tugas
pemuridan
§ Pelayanan total bukan pelarian
Visi dan
Misi :
1.
VISI
Wanita Katolik RI adalah :
§ Organisasi yang mandiri bersifat
sosial aktif memiliki kekuatan moral dan kemampuan yang handal dalam
menjalankan karya-karya pengabdian untuk mewujudkan kesejahteraan bersama
serta menegakkan harkat dan martabat manusia
2.
MISI
Organisasi Wanita Katolik RI :
§ Mengembangkan kemampuan serta
memberdayakan seluruh jajaran Wanita Katolik RI, guna meningkatkan kualitas
pengabdian dalam masyarakat
§ Menghimpun aspirasi dan
mengaktualisasikan potensi Wanita Katolik RI agar karya pengabdian terwujud
secara optimal dan berkesinambungan
§ Memperjuangkan kesetaraan dan
keadilan gender dalam seluruh dimensi kehidupan
§ Mengupayakan lingkungan hidup yang
seimbang
ORGANISASI
WKRI yang Ber-DAYA PIKAT, DAYA JUANG & KONTEKSTUAL
oleh Drs.
Robertus Anggowo MM
Konteks
Organisasi WKRI :
- Bagian integral dari Warga Negara RI
- Bagian integral dari Gereja Katolik -> mendampingi kaum wanita katolik
- Setelah organisasi ini menjadi besar -> ORMAS
- Asas WKRI yang berlandaskan :
a.
PANCASILA
b.
UUD
‘45
c.
INJIL
d.
AJARAN
SOSIAL GEREJA KATOLIK
DAYA PIKAT
§ Dirasakan MANFAATnya
§ Dapat MENARIK
§ Menunujukkan kesaksian hidup yang
baik : RUKUN, KOMPAK, terlibat AKTIF dalam kegiatan Gereja & masyarakat,
berhasil dalam pembinaan
§ Ukuran keberhasilannya ->
banyaknya kaum wanita katolik yang mau terlibat aktif dalam kehidupan
menggereja & bermasyarakat
DAYA JUANG
§ PANTANG MENYERAH dalam segala kesulitan
§ KREATIF (mencari terobosan & solusi)
& KONSISTEN dalam meraih tujuannya
§ Pengurus ditantang untuk berani
menjadi PROMOTOR Perjuangan Keadilan, Perdamaian & Kesejahteraan
bersama
§ Kuat dalam MOTIVASI, KOMITMEN,
ULET, KERJA KERAS, SERIUS & rela mengerahkan segala kemampuan
KONTEKSTUAL
§ Memperkuat identitas PROFESI
§ Sadar bahwa kehadiran WKRI adalah
bagian dari Gereja & Masyarakat -> terlibat dalam gerak hidup yang
aktual
ANALISA TANTANGAN
§ WKRI beberapa tahun ini terkesan “LAMBAN
BERGERAK/STAGNAN”
§ Perlu membenahi diri, kiprahnya di
lingkungan Gereja & masyarakat
§ Jumlah secara kuantitatif
sedikit/minoritas -> minder, kurang pede dgn identitas kekatolikannya ->
berakibat bisa menjadi nyaman hanya dg kelompok seiman saja (eksklusif)
§ Minor namun ber-KUALITAS -> unggul
dalam berbagai dimensi hidup (iman, intelektual, sosial)
§ Memperkuat networking/jejaring ->
mengembangkan pola kerja
ANALISA PELUANG
§ Adanya iklim keterbukaan, kebebasan
& sistem demokratis adalah peluang WKRI untuk memperkuat eksistensi &
kiprah Wanita Katolik didalam & diluar Gereja
§ Menambah pengetahuan dgn : Latihan
Kepemimpinan, Seminar, diskusi & pembinaan
§ Sistem kerja dgn basis data &
jejaring -> peluang utk meraih Visi Misi WKRI
§ Kontekstual kehadiran -> membuat
gerakan” berwawasan lingkungan, dialog lintas iman, lintas budaya dpt
dipergunakan sbg program kerja
ANALISA KELEMAHAN
§ Kurang wawasan, skill, pengalaman
utk mengembangkan potensi diri di berbagai dimensi -> terlibat utk
mengembangkan diri menjadi lebih kecil
§ Minim kader UNGGUL
kepemimpinan organisasi di lingkungan Gereja & masyarakat
§ Kurang/minim pendampingan
-> kurang motivasi baik dari internal Gereja maupun eksternal (pemerintah,
tokoh masyarakat, dll)
§ WKRI kurang LENTUR (bounce =
melambung) , terkesan FORMAL, kurang Kreatif-Inovatif & tidak/kurang
“GAUL”, hal ini disebabkan oleh :
a.
Kurang
peka dlm menangkap masalah, kebutuhan, kecemasan & harapan
b.
Pengurus
organisasi sbg sebuah profesi yang profestis -> KURANG DIMINATI
karena bersifat pengabdian
c.
Lemah
koordinasi/jejaring (internal & eksternal) ->
a.
merasa
eksklusif
b.
Merasa
aman dgn diri sendiri
c.
Kurang
terbuka, sentralistik, kurang kerjasama dgn pihak luar
d.
Semua
ini akibat pola pembasisan yang tidak berjalan dg baik
e.
Minim
SARANA/FASILITAS & DANA -> namun ini bukan alasan untuk takut “BERGERAK”,
justru harus kreatif & berjuang mencari jalan keluar/terobosan yang
efektif
ANALISA KEKUATAN
§ Banyak Wanita Katolik yang mempunyai
kemampuan, kemauan & keterlibatan nyata untuk menjadi pengurus WKRI
§ Identitas WKRI sbg bagian dari Karya
Gereja informal & kekeluargaan -> dapat menjadi kekuatan yang efektif
untuk menarik & menjawab kebutuhan tenaga pembina
§ Adanya pengakuan baik dari internal
(GEREJA) & eksternal (pemerintah & masyarakat)
Dengan semua analisa ini
diharapkan segenap pengurus & anggota WKRI dapat terus membaharui diri agar
semakin berdaya pikat, berdaya juang & kontekstual dalam menatap masa depan
dengan penuh optimisme
Tujuan Kongres XIX :
§ Agar kaderisasi berlangsung secara
berkelanjutan
§ Program organisasi berkesinambungan
sebagaimana mestinya
§ Dan untuk memenuhi tertib organisasi
Tema Kongress XIX :
Memperjuangkan
kualitas hidup dan kehidupan demi mencapai
ketahanan masyarakat menuju Indonesia Sejahtera yang Berkeadilan, artinya :
♣
Memperjuangkan
kualitas hidup dan kehidupan -> merupakan perjuangan organisasi, melanjutkan
dua tema kongres sebelumnya dan dgn melihat perkembangan kondisi sekarang yang ternyata
“menurun” atau mundur dlm hal karakter bangsa
♣
Ketahanan
masyarakat -> kemandirian bangsa dlm rangka “kedaulatan” di bidang
keamanan-rasa aman utk dpt berpartisipasi dlm mengaktualisasikan diri & dlm
proses pembangunan berkesinambungan (human security), pangan, membangun
karakter bangsa yg dpt menopang segala sendi (kualitas) kehidupan bangsa
♣
Mewujudkan
Indonesia sejahtera yang berkeadilan -> cita-cita bangsa yang perlu
diwujudkan bersama agar adil bagi semua
Komisi
Penyempurnaan AD-ART :
1.
Penyempurnaan
sistematika AD-ART
2.
Penambahan
pasal baru ttg Pengembangan Organisasi dan Peningkatan Kualitas Organisasi
3.
Penyempurnaan
sejumlah pasal yg berkaitan dg bentuk & tempat kedudukan, visi-misi &
pedoman, wilayah kerja, penasihat, pembubaran organisasi
4.
Perubahan
pasal ttg Badan Pengurus dg mengganti koordinator presidium menjadi ketua
presidium, anggota presidium I, anggota presidium II, kekayaan organisasi,
atribut dan kelengkapan organisasi
Komisi
Strategi kerja :
1. WKRI
menyadari bhw dlm 5thn kedepan, Organisasi perlu mengoptimalkan seluruh potensi
utk membangun ketahanan masyarakat
2. Program
Kerja WKRI difokuskan pd 3 sektor : Pendidikan, Ekonomi dan Kesehatan
3. Program
Kerja WKRI merupakan Program Kerja Nasional yg dilaksanakan oleh seluruh
jenjang Organisasi yg disesuaikan dgn situasi & kondisi wilayah kerja
masing-masing
4. Gerakan
Nasional merupakan gerakan langkah komitmen WKRI dlm mengimplementasikan
nilai-nilai solidaritas-subsidiaritas & sikap ASIH-ASAH-ASUH, khususnya dlm
mengembangkan nilai-nilai kearifan lokal & pelestarian Lingkungan Hidup
Komisi
Pengembangan Kualitas Organisasi :
1.
Dana
abadi – Rp.5.000/tahun
2.
Partisipasi
WKRI thd Partai Politik dan Pemilu (Pengurus WKRI diberi kesempatan dgn
partisipasi partai politik disepakati bhw Pengurus WKRI diberi kesempatan
memilih utk tetap menjadi Pengurus Organisasi (di semua jenjang Kepengurusan)
atau menjadi Pengurus Partai dan/atau anggota partai politik
3.
Hubungan
& keterkaitan WKRI dgn Yayasan Dharma Ibu (YDI)
4.
Iuran
Anggota dan Dana Solidaritas – Rp. 1.000/tahun
5.
Kaderisasi
dan Rapat Paripurna
6.
Pemekaran
Wilayah Kerja
Hasil
Pertemuan Penasihat Rohani :
1.
Memfasilitasi
terjadinya pemahaman yang sama
2.
Perlu
ada penjelasan yang terinci berkaitan dgn tugas dan wewenang Penasihat Rohani
dalam AD-ART yang sudah disempurnakan
3.
Mengajak
perempuan muda katolik untuk menjadi anggota WKRI
4.
Mempertegas
perbedaan WKRI dgn kelompok-kelompok kategorial perempuan lain di keuskupan
dan/atau paroki
5.
Mengembangkan
mailing list Penasihat Rohani untuk memastikan Penasihat Rohani memperoleh
informasi ttg perkembangan WKRI sekaligus untuk melakukan pendampingan dgn
lebih mudah
Hasil
Rapat Koordinasi YDI :
1. Menyetujui
pelaksanaan rapat koordinasi bersamaan dgn Kongres Organisasi dan diberi
alokasi waktu yang cukup
2. Membakukan
Pedoman Pendirian YDI seperti diusulkan dalam Rakor YDI yang bersamaan dgn
Rakornas di Purwokerto thn 2011 dan menambah poin no. 9 yaitu pembuatan surat
persetujuan dari Dewan Pengurus WKRI satu tingkat di atasnya dan diketahui oleh
DPP sesuai dgn Penyempurnaan AD-ART thn 2013
3. Perlu
sosialisasi AD-ART pada saat kaderisasi yang dilakukan oleh WKRI
Hasil Sidang Pemilihan Pimpinan WKRI DPP masa bakti thn 2013-1018 :
1.
Anastasia
Irawati memperoleh 319 suara
2.
Hildegard
Della Pradipta memperoleh 377 suara
3.
Justina
Rostiawati memperoleh 600 suara
4.
Kristina
Sugesti memperoleh 105 suara
5.
Marie
Angkawijaya memperoleh 146 suara
6.
Scholastika
Yanti memperoleh 308 suara
7.
Suara
tidak sah 2 suara
Tiga
orang dengan perolehan terbanyak adalah pimpinan terpilih, yaitu :
1.
Ibu
Justina Rostiawati menjabat sebagai Ketua Presidium
2.
Ibu
Heldegard Della Pradipta menjabat
sebagai Anggota Presidium I
3.
Ibu
Anastasia Irawati menjabat sebagai Anggota Presidium II
Langganan:
Postingan (Atom)